BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Jumat, 04 Maret 2011

LUBANG CACING

Gambaran dari lubang cacing menurut teori Godel.


Dalam fisika dan fiksi, lubang cacing adalah jalan pintas melalui ruang dan waktu. Hingga sekarang masih belum diketahui apakah lubang cacing terbentuk secara alami. Jika lubang cacing benar ada, untuk membuat lubang cacing tetap terbuka, sejenis materi akan dibutuhkan. Jika tidak, lubang cacing akan hilang dengan sangat cepat setelah terbentuk. Jika digambarkan melalui bidang datar, seperti kertas yang dilipat, lubang cacing membengkokan bidang tersebut, sehingga kedua ujung akan saling bertemu

Dahulu, alam semesta yang jauh lebih besar daripada milik kita sekarang ini yaitu bintang raksasa yang runtuh. Ledakan berdesakan begitu banyak massa dan energi secara bersama menciptakan lorong cacing (wormhole) menuju alam semesta lain. Dan di dalam lorong ini, alam semesta kita sendiri lahir. Mungkin terlihat fantastis, tetapi fisikawan mengklaim bahwa skenario seperti itu bisa membantu menjawab beberapa pertanyaan yang paling membingungkan dalam kosmologi.

Sejumlah aspek tentang alam semesta tidak masuk akal. Salah satunya adalah gravitasi. Para ilmuwan tidak dapat membuat rumus matematika yang menyatukan gravitasi dengan tiga kekuatan dasar alam (basic forces of nature) yang lain yaitu tenaga kuat dan tenaga lemah nuklir serta elektromagnetisme. Masalah lain adalah energi gelap (dark matter) yaitu fenomena misterius yang tampaknya memperluas alam semesta ke tingkat percepatan, meskipun gravitasi seharusnya atau setidaknya memperlambat ekspansi.

Nikodem Poplawski dari Indiana University di Bloomington mengatakan bahwa teka-teki ini mungkin akibat dari terhentinya memecahkan alam semesta yaitu big bang. Teori big bang menyatakan bahwa alam semesta dimulai dari satu titik (singularitas, singularity) sekitar 13,7 miliar tahun lalu yang telah berkembang ke luar sejak saat itu. Poplawski berpendapat, mungkin perlu dipertimbangkan sesuatu yang ada sebelum big bang muncul.

Lorong cacing, menurut perhitungan Poplawski, adalah runtuhnya bintang raksasa di alam semesta lain yang bisa menciptakan sebuah saluran ruang dan waktu untuk alam semesta lain. Di antara kedua bukaan, kondisi dapat berkembang serupa dengan yang kita kaitkan dengan big bang. Oleh karena itu alam semesta terbentuk dalam lubang cacing.

Skenario seperti itu bisa mengatasi quandaries tentang gravitasi dan alam semesta yang mengembang. Jika alam semesta yang lain ada sebelum yang kita tempati ini, gravitasi bisa dilacak kembali ke titik di mana bersatu dengan kekuatan nuklir dan elektromagnetisme. Dan jika alam semesta kita sekarang memperluas ke arah ujung lubang cacing, pergerakan ini (materi gelap yang sulit dipahami) bisa menjadi akses untuk memahami perluasan alam semesta.

Poplawski mengakui bahwa perhitungan perlu perbaikan lebih lanjut dan menerbitkan analisisnya pada hari Senin lalu di Physics Letters B. Untuk satu hal, mereka harus menjelaskan bagaimana lubang cacing terbentuk di tempat pertama. Dan bukan tentang perjalanan antar alam semesta. Fisika dari lubang cacing serupa dengan fisika lubang hitam. Jika anda dapat melewati cakrawala peristiwa lubang cacing maka dapat mengunjungi alam semesta di sisi lain, namun anda tidak pernah bisa kembali. "Anda tidak bisa pulang," kata Poplawski.

Martin Bojowald, kosmolog dari Pennsylvania State University di University Park, mangatakan bahwa dirinya tidak akan berpikir sejauh itu. Proses keruntuhan gravitasi ke lubang cacing oleh analisis Poplawski agak sedikit "dibesar-besarkan." Akan sulit untuk membayangkan hipotesis ini memiliki aplikasi "di luar teori murni," kata Bojowald.

Namun, Eduardo Guendelman, teoritikus dari Ben-Gurion University of the Negev di Beersheba, Israel, menemukan sisi lain dari makalah Poplawski yaitu mendefinisikan persimpangan dua dunia dengan "sangat instruktif." Guendelman mengatakan, pertanyaan kunci adalah apa yang diperlukan untuk terbentuknya lubang cacing.

Robot Antariksa "Pingsan" 20 Menit


Misi spacewalk yang dijalankan oleh astronot pesawat ulang alik Discovery sempat tertunda karena lengan robot yang membantu misi tersebut mati saat digunakan. Selama hampir setengah jam, lengan robotik yang biasa menjadi tumpuan kaki astronot saat melayang di luar angkasa tak bisa digerakkan hingga astronot pun tak bisa berbuat apa-apa.

Robot mati pada 2 jam setelah misi dimulai karena masalah di komputer pengendalinya. Akibatnya, astronot yang mengontrol kinerja robot dari ISS harus buru buru bertindak. Mereka harus melihat panduan, catatan, dan laptop ke pusat komputer yang ada di pusat kontrol lain dalam stasiun luar angkasa itu.

Akibat matinya lengan robot, astronot utama NASA dalam misi ini, Stephen Bowen, sempat terjebak bersama pompa amonia seberat 800 pound yang tengah ditanganinya. Ia sempat berkata, "Aku baik-baik saja asal tak terlalu lama. Kira-kira memakan waktu berapa lama?"

Berdasarkan laporan NASA, robot pingsan akibat stasiun kerja kubah 7 jendela berhenti bekerja. NASA mengatakan, hal itu disebabkan oleh kesalahan pada perangkat lunak dan mengatakan bahwa hal itu telah diperbaiki. Untuk mengatasinya, astronot pengontrol robot memilih untuk memindah kendali robot ke stasiun kerja lainnya daripada menunggu 30 menit untuk melakukan reboot.

Astronot yang mengontrol kerja robot sempat mengatakan bahwa proses membuat robot siuman takkan memakan waktu banyak, namun nyatanya Bowen harus menunggu cukup lama. Setelah 20 menit Bowen menunggu, robot humanoid pertama yang dikirim ke luar angkasa itu baru siuman dan lengannya bisa digerakkan.

Dalam misi spacewalk ini, Bowen dibantu oleh rekannya, Alvin Drew. Misi yang dimulai Senin (28/1/11) malam WIB itu bertujuan untuk memindahkan pompa amonia, memasang kabel ekstensi serta tiang penopang kamera di International Space Station (ISS).

Terlepas dari gangguan akibat matinya lengan robotik tersebut, Bowen dan Drew berhasil menuntaskan seluruh misinya. Drew menjadi spacewalker ke 200 dunia yang menjalankan misi sementara Bowen telah menjalankan beberapa kali misi spacewalk sebelumnya. Spacewalker pertama dunia adalah Alexei Leonov, astronot Rusia yang melakukan spacewalk tahun 1965.

Selama menjalankan misi ini, Drew sempat mengisi sebuah botol dengan "udara" ruang angkasa. Rencananya botol tersebut akan dipajang di Jepang. Misi yang disebut "Message in the Bottle" tersebut merupakan upaya Japan Space Agency untuk menarik perhatian publik akan misi antariksa.

Rekaman Jejak Discovery di Trofosfer


Quest for Stars/Challenger Center Citra yang diambil darivideo rekaman kamera GoPro Hero Motorsport di balon Robonaut-1 yang berada di trofosfer menunjukkan jejak peluncuran pesawat ulang alik Discovery pada Kamis (24/2/2011).

Balon berkamera yang diterbangkan hingga lapisan trofosfer atmosfer Bumi berhasil menangkap gambar jejak pesawat ulang alik Discovery saat meluncur ke luar angkasa dari ketinggian 21.200 meter. Dalam salah satu hasil jepretannya, balon kamera tersebut menggambarkan jejak asap pembakaran Discovery yang mirip aliran jet asteroid.

Sementara, dalam citra lainnya, balon kamera itu berhasil menangkap citra Discovery dengan bumi sebagai latarnya. Terdapat pula citra jejak Discovery yang berupa asap zig-zag berwarna putih. Gambar-gambar diambil 24 Februari 2011 yang lalu.

Balon kamera tersebut dinamai Robonaut 1, mirip nama robot humanoid pertama yang dikirim ke antariksa, Robonaut 2. Robonaut 1 sendiri adalah bagian dari proyek pelajar Amerika Serikat yang dikoordinasi oleh Challenger Center for Space Education dan Quest for Stars.

Untuk mendukung proses pengambilan gambar, Robonaut 1 terdiri dari balon helium yang dilengkapi dengan kamera, sistem komputer onboard, telepon pintar (smartphone), dan GPS. Balon akan meluncur ke atas, membiarkan kamera mengambil gambar. Setelah kempes, balon akan turun lagi ke bumi.

Robonaut 1 diluncurkan pada hari yang sama dengan peluncuran Discovery, Kamis 24 Februari 2011, tetapi pada waktu yang lebih awal dari Discovery. Saat diluncurkan, Robonaut 1 memelesat ke atas, mengambil beberapa gambar dan pada saat kempes, ia kembali turun ke bumi.

Tim peluncur berhasil menemukan balon kamera itu kembali pada Jumat (25/2/2011) pagi. Bobby Russel, pendiri dan CEO Quest for Stars, Jumat lalu, menulis dalam akun Twitter-nya, "Kami tak cuma mendapatkan gambar diam, tetapi juga mendapatkan rekaman video." Saat ini, gambar terbaik lainnya masih dicari.

Proyek Quest for Stars bertujuan untuk meningkatkan ketertarikan anak pada sains. Diharapkan, dari misi ini muncul insinyur dan ilmuwan generasi berikutnya. Challenger Center for Space Science Education adalah organisasi yang didirikan keluarga astronot yang hilang dalam misi Challenger.

Misi "Spacewalk" Kedua Akhirnya Tuntas



NASA
Pesawat ulang alik Discovery dan robot berlengan Dextre buatan Kanada dipotret dari kabin Stasiun Antariksa Internasional (ISS) dengan latar belakang Bumi.

Dua astronot pesawat luar angkasa Discovery yang kini berada di International Space Station (ISS) berhasil menjalankan misi spacewalk keduanya. Steven Bowen dan Alvin Drew berhasil menuntaskan seluruh tugasnya dalam waktu sekitar 6 jam.

Dalam misi ini, keduanya berhasil memindahkan amonia dari modul pompa yang gagal dan direncanakan NASA akan dikirim ke Bumi pada bulan Juni. Selain itu, astronot juga berhasil memindahkan palet dari modul Columbus milik Eropa.

Spacewalk kedua dan terakhir astronot ini sempat tertunda karena kebocoran pakaian ruang angkasa Bowen yang berhasil diperbaiki. Selama misi, lampu pada helm baju luar angkasa milik Drew juga sempat lepas sehingga ia terpaksa kembali ke dalam kabin ISS lebih dahulu.

Astronot kini telah berhasil menjalankan tujuan awal misinya. Mereka telah menambah platform penyimpanan untuk spare part setelah tiba Sabtu lalu. Di hari Selasa, mereka telah berhasil menginstal kombinasi ruang penyimpanan dan laboratorium mini.

ISS adalah proyek 16 negara yang berbiaya 100 miliar dollar AS. ISS sejak 12 tahun lalu dibangun pada ketinggian 352 km di atas Bumi. Sejumlah 6 astronot terlibat dalam misi ISS bersama pesawat Discovery kali ini.

Misi kali ini adalah misi terakhir pesawat Discovery. Setelah misi ini, Discovery akan pensiun dan dimuseumkan. nantinya, Discovery akan ditaruh di Smithsonian National Air and Space Museum di Washington, D.C.

Pesawat ulang alik Discovery diluncurkan Kamis (24/2/2011) lalu dan awalnya dirancang menjalani misi 11 hari di luar angkasda. Namun, misi ini diperpanjang sehari sehingga Discovery baru akan mendarat di Kennedy Space Center di Florida Selasa (8/2/2011) mendatang.

http://www.youtube.com/watch?v=E2RyGOB7v_Y&feature=player_embedded

Astronot Discovery Jalankan Misi Pertama



NASA TV
Pesawat ulang alik Discovery saat mendekati Stasiun Antariksa Internasional.

Dua astronot pesawat luar angkasa Discovery direncanakan akan melakukna spacewalker atau berjalan di luar angkasa, Senin (28/2/11) malam ini WIB. Dua astronot yang akan melakukannya adalah Steve Bowen dan Al Drew.

Kedua astronot itu akan menyelesaikan beberapa tugas. Di antaranya, mereka memindahkan pompa amonia ke lokasi yang lebih baik, memasang kabel ekstensi, serta memasang tiang penopang kamera video di Stasiun Antariksa Internasional atau International Space Station (ISS).

"Bowen memiliki pengalaman 'berjalan' di luar angkasa. Ia astronot pesawat ulang alik yang berpengalaman, cepat tanggap selama pelatihan, serta mencapai kecepatan pada jalur yang kami inginkan," kata Direktur Penerbangan NASA David Korth.

Bowen menggantikan astronot lainnya, Tim Kopra, yang pertengahan Januari lalu mengalami cedera akibat bersepeda. Bowen pernah terbang bersama pesawat Atlantis Mei lalu dan satu-satunya astronot yang terbang dalam misi berturut-turut.

Rencana berjalan di luar angkasa ini akan menjadi atraksi ke-154 sejak akhir tahun 1998, saat 2 blok bangunan ISS dihubungkan. Discovery sendiri akan menghabiskan sepanjang minggu ini di ISS.

Discovery yang diluncurkan Kamis (24/2/2011) telah bergabung dengan ISS, Sabtu lalu. Rencananya, Discovery akan mendarat lagi di Kennedy Space Center 7 Maret 2011. Misi ini adalah misi terakhir pesawat Discovery. Setelah misi ini, Discovery akan pensiun dan dimuseumkan.

"Berjalan" di luar angkasa dimaknai sebagai aktivitas astronot di luar pesawat ulang alik, disebut Extravehicular Activity. Orang pertama yang 'berjalan' di luar angkasa adalah Alexei Leonov, astronot asal Rusia yang melakukan pada 18 Maret 1965. Saat ini, proses tersebut dibantu dengan tiang penopang robotik sebagai tumpuan astronot agar lebih aman dan terjaga. Ke depan kegiatan spacewalker mungkin saja digantikan robot.

Misteri Kawah Kembar di Mars



JAXA Kawah kembar di permukaan Mars yang masih menjadi misteri bagaimana terbentuknya.

Wahana ruang angkasa HiRISE milik Badan Antariksa Jepang (JAXA) merekam kawah kembar dan berdempetan di permukaan Mars yang lebarnya hampir sama. Hal tersebut menimbulkan spekulasi bagaimana kedua kawah dapat terbentuk demikain. Salah satu hipotesa untuk mengungkap misteri kawah kembar Mars adalah terjadinya hantaman oleh dua meteorit sekaligus.

"Jika sebuah tubrukan terjadi satu per satu, kawah baru akan di atas kawah yang lama. Tapi ini sangat simetris, jadi mereka tercipta pada saat yang sama," kata Ian O'Neill, kontributor Discovery News.

Pertanyaannya, bagaimana hal itu terjadi? Awalnya meteor itu mungkin hanya satu, tapi kemudian terbelah menjadi dua ketika masuk ke dalam atmosfer Mars. Kebetulan, kedua belahan itu berukuran hampir sama dan jatuh di tempat yang sangat dekat, bahkan saling berdampingan.

Tercatat pada situs web HiRISE kalau asteroid dan komet bisa terpecah jadi dua ketika masuk ke dalam atmosfer sebuah planet. Asteroid Itokawa, yang dikunjungi oleh Hayabusa, pesawat luar angkasa milik Jepang, punya dua bagian.

Mars bukan hanya punya kawah kembar dua, tapi juga punya kawah kembar tiga. Akan tetapi, kawah kembar tiga ini tidak tampak sejelas kawah kembar dua. "Mungkin karena kawah ini lebih tua dan sudah tergerus," jelas O'Neill.

Namun, bagaimana sebenarnya yang memicu terbentuknya dua kawah kembar tersebut masih menjadi msiteri hingga kini.

Ada Gua Raksasa di Permukaan Bulan lho !



NASA Bulan

Organisasi peneliti ruang angkasa dari India menemukan gua bawah tanah berukuran besar di dekat ekuator Bulan. Gua raksasa yang ditemukan pesawat luar angkasa Chandrayaan-1 ini memiliki panjang lebih dari 1,7 kilometer dan lebar 120 meter.

Para peneliti India mengutarakan kemungkinan penggunaan gua ini sebagai tempat manusia di masa yang akan datang. Gua tersebut dapat digunakan sebagai tempat perlindungan dari radiasi, tabrakan meteor kecil, debu, dan perubahan temperatur yang ekstrem karena perubahan struktur lava.

Para ilmuwan juga menunjukkan kalau gua itu hanya butuh sedikit konstruksi dan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pembuatan tameng khusus untuk menghadapi lingkungan bulan.

Temuan ini merupakan temuan gua lainnya di Bulan. Pada tahun 2009, badan antariksa Jepang JAXA mengumumkan temuan lubang di bulan yang cukup besar untuk ditempati manusia. Gua temuan JAZA ini berukuran 65 meter dan memiliki dalam 88 meter.

NASA Siapkan Satelit Baru Pengamat Bumi

NASA berencana untuk meluncurkan satelit baru Jumat (4/3/2011) ini. Satelit itu direncanakan akan mengorbit bumi selama tiga tahun.

Satelit yang akan dilincurkan bernama Glory. Menurut jadwal NASA, satelit akan diluncurkan Jumat sebelum fajar dengan roket Taurus XL dari Vandenberg Air Force Base, California, AS.

NASA mengumumkan bahwa beberapa masalah terkait dengan satelit itu telah diperbaiki. Minggu terakhir ini, beberapa insinyur bekerja keras mengatasi masalah peralatan.

Glory akan menghabiskan tiga tahun mengorbit dan mengobservasi bumi. Glory akan mempelajari partikel udara kecil dan efeknya terhadap iklim bumi.