BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Sabtu, 29 Januari 2011

Bumi Kita Akan Segera Miliki 2 Matahari





Ini bukan kabar biasa. Sebentar lagi, bumi akan memiliki dua matahari, sebuah penggambaran yang sering dilihat di film Star Wars. Kabar menggemparkan, matahari baru akan segera muncul di langit.

Bintang superbesar warnah merah di nebula Orion, Betelgeuse, diprediksi akan mendekat dan supernova mencapai bumi sebelum tahun 2012. Bintang kedua terbesar di alam semesta ini diperkirakan kehilangan berat massa dan merupakan indikasi terjadinya gravitasi dan kolaps serta kehilangan daya dukung.

Saat itu terjadi, bumi akan memiliki dua matahari. Demikian disampaikan Dr Brad Carter, staf pengajar Fisika di Universitas Southern Queensland.

"Bintang tua ini sudah kehilangan banyak bahan bakar di bagian inti," jelas Carter. Menurutnya, bahan bakar inilah yang membuat Betelgeuse tetap bersinar dan bertahan. Namun, saat sudah kehilangan daya penunjang, bintang ini akan jatuh. Ketika ledakan hebat terjadi maka cahayanya 10 juta kali lebih terang dari matahari.

Kabar buruknya, ledakan ini bisa terjadi jutaan tahun mendatang. "Ini adalah akhir dari sejarah bintang itu dan pada malam hari akan seperti siang hari di bumi," jelas Carter. Menurutnya, ketika terjadi ledakan akan menghasilkan cahaya yang luar biasa selama beberapa pekan hingga beberapa bulan sebelum akhirnya meredup dan tak bisa dilihat lagi.

Sumber: http://www.tribunnews.com/2011/01/22/wow-sebentar-lagi-bumi-memiliki-dua-matahari

Selasa, 25 Januari 2011

Indonesia Kirim Tomat ke Antariksa


SHUTTERSTOCK

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) mengirim biji tomat ke Jepang untuk diikutkan dalam misi penerbangan Jepang ke Stasiun Antariksa Internasional. Kapsul milik Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) yang membawa sampel tersebut akan diluncurkan dari Tanegashima, Jepang, pada Sabtu (22/1/2011).

Koordinator program dari Lapan, Ratih Dewanti, Kamis (20/1/2011) di Jakarta, mengatakan, selain Indonesia, tiga negara Asia Tenggara lain, yaitu Malaysia, Thailand, dan Vietnam, juga mengirim biji-bijian dari negerinya, antara lain biji cabai.

Pengiriman sumber hayati ini merupakan bagian dari kegiatan kerja sama multilateral Asia Pacific Regional Space Agency Forum (APRSAF) yang antara lain bertujuan untuk meningkatkan minat generasi muda pada bidang keantariksaan. Forum yang diprakarsai JAXA ini diikuti oleh lembaga antariksa dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Korea, dan India.

Sampel biji tomat sumbangan dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati FMIPA Institut Teknologi Bandung seberat 100 gram atau 500-800 biji.

"Biji tomat asal Lembang ini dalam kondisi kering dan steril, lalu dimasukkan ke dalam kantong plastik khusus yang diberikan JAXA," kata Fenny Dwianti dari institut tersebut.

Sampel akan ditempatkan di antariksa selama dua bulan. Pengembalian sampel ke Indonesia akan melalui Amerika Serikat karena wahana ruang angkasa pembawa kapsul akan mendarat di Bandara John F Kennedy, lanjut Ratih, yang juga Kepala Biro Humas Lapan.

Pengembalian sampel ke Indonesia menggunakan pesawat terbang komersial akan melibatkan pihak Kedutaan Besar RI di AS.

Libatkan sekolah

Untuk memenuhi tujuan program, sampel biji tomat akan dibagikan ke sekolah menengah pertama (SMP). Sebanyak 50 sekolah akan diikutkan pada program ini. Seleksi sekolah peserta riset akan melibatkan Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Kementerian Pendidikan Nasional.

Biji itu akan ditanam dan disandingkan dengan biji tomat yang tidak mendapat perlakuan tersebut. Tanaman hortikultura ini masa tanamnya tiga bulan.

Para siswa yang terpilih mengikuti penelitian itu di setiap sekolah kemudian diminta membuat laporannya. "Dengan mengetahui tingkat pertumbuhan tanaman ini, siswa dapat mengenal dampak lingkungan antariksa sehingga terdorong untuk melakukan penelitian selanjutnya," kata Ratih.

Penempatan biji di lingkungan tanpa pengaruh gravitasi itu, menurut perkiraan Fenny, akan memengaruhi pertumbuhan tanaman. Hal itu disebabkan dalam kondisi tanpa gravitasi, sirkulasi udara secara mikroskopis pada sampel akan terhambat.

Kerumunan Bintang di Flickr



Igor Chekalin
Citra Nebula Orion yang dibuat Igor Chekalin.

KOMPAS.com - Coba cek Yahoo! Flickr. Buka koleksi foto ESO Hidden Treasures. Anda akan menemukan foto-foto antariksa mengagumkan olahan fotografer amatir dan astronom amatir yang punya sense artistik.

Foto-foto tersebut merupakan hasil kompetisi yang digelar European Southern Observatory (ESO) yang bertajuk Hidden Trasures Astrophotography Contest. Dalam lomba itu, ESO meminta pesertanya untuk mengolah citra angkasa hitam putih yang berhasil ditangkap menjadi foto-foto menarik.

Salah satu koleksi foto terbaik adalah yang dijepret oleh Igor Cheakalin dari Rusia. Ia berhasil mengubah citra Nebula Orion yang milik ESO menjadi foto nebula yang menawarkan warna natural seperti pink dan biru. Dalam mengolahnya, ia mencoba menggunakan beberapa kombinasi baru channel.

Foto lainnya menunjukkan citra 3 galaksi spiral, yaitu NGC 3169, NGC 3166 dan NGC 3165. NGC 3169 adalah galaksi spiral yang terletak di konstelasi Sextans. Galksi ini secara memiliki interaksi dengan galaksi NGC 3166 yang terletak berdekatan dengannya.

Selain foto Igor, terdapat pila foto M Rasid Tugral yang menunjukkan NGC 288, kluster globuler di konstelasi Scluptor. Dalam citra olahannya, NGC 288 tampak seperti citra kerumunan ribuan bintang. Tugral juga mengolah citra Messier 74, galaksi spiral di konstelasi Pisces.

Pihak ESO mengatakan, memroses citra angkasa tergolong sulit, membutuhkan dukungan alat yang kompleks seperti Scisoft. Tapi para amatir ini bisa melakukan sebaik para profesional. Dikatakan, pemenang kontes ini akan memenangkan trip ke Chile.

Kok Belum Ada Paper Ilmiah Soal Alien


SHUTTERSTOCK

KOMPAS.com - Keberadaan alien atau makhluk ekstra terestrial telah menjadi misteri sejak ratusan tahun. Puluhan film diproduksi untuk menggambarkan adanya makhluk tersebut. Penelitina-penelitian dan usaha mencari tahu keberadaannya pun sering dilakukan. Tapi, mengapa hingga saat ini belum ada publikasi ilmiah tentangnya?

Menanggapi hal itu, Johny Setiawan, astronom asal Indonesia yang bekerja di Max Planck Institute mengatakan, "Saat ini tengah dikembangkan ilmu astrobiologi. Ini meneliti kemungkinan adanya makhluk hidup di luar angkasa, khususnya planet ekstrasurya"

Ia mengatakan, "Sebagai ilmuwan harus sangat berhati-hati dalam memublikasikan karya ilmiah ke umum. Jadi para ilmuwan astrobiologi harus memastikan dahulu kemungkinan adanya makhluk hidup lain sebelum mereka memublikasikannya."

Meski demikian, Johny menjelaskan bahwa dilihat dari spektroskopi atmosfer planet lain sebenarnya sudah dapat disimpulkan bahwa makhluk luar angkasa seharusnya ada. Jika kondisi planetnya mirip dengan planet batuan di tata surya kita, kehidupan di sana mungkin saja ada.

Diduga, di antara sekian banyak planet yang ditemukan saat ini, 23 persennya merupakan planet yang layak dihuni atau mirip dengan bumi. Hal itu berarti bahwa di 23 persen planet tersebut mungkin ditemukan bentuk kehidupan.

Publikasi astrobiologi terakhir adalah penemuan bakteri arsenik di suatu wilayah di Amerika. Arsenik yang sebenarnya bersifat toksik ditemukan pada materi genetik bakteri itu dan bisa sebagai pengganti molekul fosfat.

Pencarian makhluk hidup atau setidaknya tanda-tanda kehidupan di luar angkasa kini sedang direncanakan NASA. Mereka akan mengirim pesawat antariksa Opportunity untuk mencari tanda-tanda kehidupan di Mars.

Nasib Pesawat Ulang Alik Tua : Ditenggelamkan di Samudera Pasifik

Pesawat barang antariksa Progress M-08M milik Rusia telah melepaskan kaitan dari Stasiun Antariksa Internasional (ISS) dan akan ditenggelamkan di kawasan terpencil di Samudera Pasifik bagian selatan pada Senin malam, kata juru bicara Kendali Misi Rusia.

"Perintah untuk melepaskan kaitan diberikan pada 03.40 waktu Moskow. Pesawat barang antariksa dilepas kaitannya dari ruang Pirs yang telah bergabung sejak 30 Oktober 2010," kata juru bicara itu.

Sejumlah kerabat pesawat Progress telah menjadi penyokong armada pengangkut barang antariksa Rusia selama beberapa dasawarsa. Sebagai tambahan bagi misi utama mereka selain pesawat barang antariksa, mereka biasanya menyesuaikan jalur orbit ISS dan melakukan sejumlah penelitian ilmiah.

Pesawat Progress M-08M tidak akan digunakan untuk penelitian ilmiah dan akan ditenggelamkan di "makam pesawat antariksa" pada pukul 09.07 waktu Moskow, kata juru bicara.

Tempat yang berjuluk "makam pesawat antariksa" terletak tidak jauh dari Pulau Christmas -merupakan kawasan yang dirancang dimana banyak pesawat antariksa, termasuk stasiun Mir yang tidak berfungsi lagi, ditenggelamkan.