BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Senin, 02 Mei 2011

Lima Tahun Lagi Ada Wisata ke Bulan

SPACE ADVENTURES Roket Soyuz.

Space Adventures, sebuah perusahaan wisata luar angkasa, berencana membuat wisata mengelilingi Bulan dalam waktu kurang dari 5 tahun lagi. Program ini bakal menggunakan kapsul dan roket milik Rusia.

Roket Soyuz milik Rusia sudah disiapkan untuk dua wisatawan yang berminat. Mereka dan seorang komandan akan diluncurkan ke orbit Bumi untuk bertemu dengan roket tanpa awak yang sudah dikirim sebelumnya. Selanjutnya roket tersebut akan meluncurkan mereka ke Bulan.

Ada juga jalur alternatif. Mereka dikirim ke International Space Station (ISS) sebelum diluncurkan ke Bulan. Perjalanan ini akan memakan waktu delapan atau sembilan hari.

Para wisatawan tidak akan mendarat di Bulan, tetapi akan mengitarinya pada jarak minimum sekitar 100 kilometer. Wisatawan bisa melihat permukaan bulan yang berkawah serta melihat "terbitnya Bumi" yang sampai saat ini baru disaksikan oleh 24 orang.

Wisatawan diminta menyiapkan dana sekitar 150 juta dolar AS untuk perjalanan ini atau sekitar lima kali lipat biaya wisata luar angkasa ke ISS selama ini. Saat ini, sudah satu orang yang memastikan untuk berangkat. Space Adventures masih mencari satu wisatawan lain. Anda berminat?

Misteri Cahaya Hijau di Permukaan Bulan

Gerhard Hdepohl/ESO Cahaya hijau yang terekam di permukaan bulan mungkin hasil pembiasan sinar Matahari di atmosfernya.

Gerhard Hüdepohl yang mengurusi citra rekaman foto ruang angkasa di European Southern Observatory (ESO) merekam pancaran sinar hijau dari Bulan. Sinar apakah itu?

Gerhard berhasil mengabadikan fenomena tersebut dalam gambar yang terdiri dari beberapa foto. Ia mendapati pancaran sinar hijau di Bulan saat kondisi pagi sedang cerah di Paranal Residencia.

Sinar hijau sebetulnya bukan hal yang aneh. Di Cerro Paranal, gunung setinggi 2.600 meter di gurun pasir Atacama, Chili, sinar hijau sering kali tampak pada Matahari yang hendak terbenam. Foto Gerhard mengejutkan karena fenomena yang biasanya didapati pada Matahari ini jarang terjadi pada Bulan.

Sinar hijau itu terjadi karena pembiasan cahaya oleh atmosfer. Atmosfer Bumi membelokkan cahaya. Pembelokan semakin besar pada kondisi atmosfer yang tidak terlalu padat lapisan-lapisannya.

Cahaya dengan panjang gelombang yang pendek dibelokan lebih banyak daripada cahaya yang gelombangnya lebih panjang. Pada posisi Gerhard saat mengambil foto, cahaya hijau dari Matahari atau Bulan yang posisinya sedikit lebih tinggi daripada cahaya jingga dan merah. Pada kondisi yang tepat, pancaran sinar hijau dapat terlihat di pucuk Matahari atau Bulan saat berada di dekat horizon